ABSTRAK
Penelitian ini mengemukakan tentang, proses interaksi masyarakat dalam pengolahan lahan pertanian sistem huma tadah hujan di Kasepuhan Ciptagelar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi Etnoekologi. Studi tersebut berfokus pada proses interaksi masyarakat dalam proses pengolahan lahan pertanian sistem huma tadah hujan di Kasepuhan Ciptagelar. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis ditunjang dengan teori budaya organisasi. Hasil penelitian ini meliputi tiga sub yaitu tahapan pengolahan lahan pertanian sistem huma tadah hujan, mekanisme pendekatan kerja Kepala Adat, dan komponen komunikasi. Tahapan pengolahan meliputi berbagai persiapan mulai dari menentukan waktu dengan perhitungan rasi bintang yaitu bintang kerti, pekakas (persiapan alat seperti golok, cangkul), persiapan lahan, dan syukuran yang dilakukan ketika akan memulai menanam padi. Persiapan tersebut dilakukan sebagai simbol tradisi. Mekanisme pendekatan Kepala Adat sebagai alat komunikasi meliputi pendekatan pra pelaksanaan sampai pelaksanaan. Komponen komunikasi dalam pengolahan lahan meliputi Ngaseuk (syukuran), mipit (Panen), nganyaran (pembuktian atas hasil panen), ponggokan (rapat besar) dan seren tahun (puncak acara). Proses pengolahan lahan pertanian tersebut merupakan peninggalan leluhur yang masih di jaga dan dilestarikan, yang terjadi secara berulang sehingga membentuk pola pada sistem pengolahan lahan pertanian sistem huma tadah hujan.
Kata Kunci : Proses Pengolahan Lahan, Etnoekologi, Huma, Kearifan Lokal