ABSTRAK
VERISKA RAMADATI, 45140012, PELECEHAN SEKSUAL PADA BURUH PEREMPUAN DALAM FILM DOKUMENTER ANGKA JADI SUARA, ANALISIS WACANA KRITIS DIALOG PARA BURUH PEREMPUAN PADA FILM DOKUMENTER ANGKA JADI SUARA. Pelecehan seksual merupakan salah satu kejahatan sunyi yang selama ini memakan korban banyak tetapi tidak muncul ke permukaan. Salah satu tempat yang rentan terjadinya pelecehan seksual adalah tempat kerja. Pelecehan seksual sering terjadi di lingkungan kerja dan hampir rata – rata korbanya adalah perempuan. Stigma perempuan adalah makluk yang lemah telah digambarkan pada film dokumenter Angka Jadi Suara, tidak hanyak lemah saja tetapi juga perempuan masih kurang mendapatkan edukasi khususnya mengenai pelecehan seksual.
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode analisis wacana kritis Sara Mills. Metode ini memfokuskan perhatian pada wacana feminisme. Bagaimana perempuan ditampilkan dalam teks dan memperlihatkan posisi subjek yaitu para korban dari pelecehan seksual di kawasan pabrik KBN cakung, posisi objek adalah siapa saja aktor pendukung yang terlibat dalam film dokumenter Angka Jadi Suara. Sedangkan posisi pembaca adalah bagaimana pembaca mengindentifikasikan dan menepatkan dirinya dalam penceritaan teks.
Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa perempuan pada dasarnya masih di anggap lemah karena latar belakang pendidikan yang melekat pada dirinya. Para korban dari pelecehan seksual di kawasan KBN adalah buruh perempuan, dan pelaku dari tindakan pelecehan seksual adalah seseorang yang memiliki relasi kekuasaan yang lebih tinggi sehingga para korban selama ini tidak pernah berani mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya karena alasan tertentu. Hal ini membuat para serikat buruh melakukan kampanye untuk menghapuskan pelecehan seksual dengan memasang plang di depan kawasan KBN yang bertuliskan “kawasan bebas pelecehan seksual”

Kata kunci: Pelecehan Seksual, Feminisme, Film Dokumenter