Verbal abuse (kekerasan verbal) atau sering disebut kekerasan emosional adalah semua bentuk tindakan ucapan yang mempunyai sifat menghina, membentak, memaki dan menakuti dengan mengeluarkan kata-kata tidak pantas, hal tersebut bisa membuat mental sang anak terganggu. Pravelensi kejadian verbal abuse sebagian besar terjadi di Asia-Pasifik 59%, Kota Bandung (212 kasus). Hal ini terjadi setiap harinya di rumah yang seharusnya menjadi tempat teraman dan berlindung bagi anak. Keluarga, pengalaman orangtua, ekonomi, sosial budaya, lingkungan. Kurangnya pengetahuan mendidik anak turut berperan menjadi faktor orang tua melakukan kekerasan verbal pada anaknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan perilaku orang tua dalam melakukan kekerasan verbal terhadap anak usia pra-sekolah. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 80 orang, dengan tekhnik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Analisa data secara univariat menggunakan rumus prosentase dan bivariat menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian ini didapatkan perilaku verbal abuse tinggi sebagian besar 46 (57,5%) dan diketahui ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku kekerasan verbal (p value =0,000), pengalaman (p value=0,008), keluarga (p value=0,008), sosial budaya (p=0,000) yang artinya (P value < 0,05) dan tidak ada hubungan ekonomi dengan perilaku verbal abuse (p=0,243) juga lingkungan (p=0,070) yang artinya (P >0,05). Simpulannya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengalaman, keluarga, sosial budaya dengan perilaku kekerasan verbal pada anak usia pra sekolah sedangkan faktor ekonomi dan lingkungan tidak memiliki hubungan dengan perilaku kekerasan verbal pada anak usia pra sekolah. Saran berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi tempat penelitian berhubungan dengan perilaku verbal abuse orang tua terhadap anak usia pra-sekolah (3-6 tahun) juga dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna menentukan langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi perilaku verbal abuse pada anak.