ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi usia 0-6 bulan tanpa diberikan makanan tambahan apapun. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia khususnya di provinsi Jawa Barat masih terbilang rendah data dari KEMENKES menunjukan bahwa prevalensi pemberian ASI ekslusif di Jawa Barat pada tahun 2016 sebesar 38% tidak memenuhi target yaitu 90%. Pelaksanaan IMD merupakan awal dari keberhasilan bayi untuk memulai belajar menyusu pertama sehingga ASI tetap diproduksi dan mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMD dengan keberhasilan ASI ekslusif di wilayah UPT Puskesmas Pagarsih Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif korelasi dengan desain cross sectional. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah 62 responden. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisa data untuk univariat presentase dan untuk bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa angka keberhasilan ASI eksklusif sebanyak 23 (37.1%) dan yang tidak melakukan ASI eksklusif sebanyak 39 (62.9%). Hasil IMD yaitu sebanyak 47 (75.8%) dan tidak IMD yaitu sebanyak 15 (24.3%). Dan didapatkan hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan IMD terhadap keberhasilan ASI eksklusif (p = 0,789) dengan α = 0,005 walaupun tidak ada hubungan diketahui bahwa IMD dapat mempengaruhi lamanya pemberian ASI.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi setiap instansi kesehatan untuk membuat kebijakan tentang pelaksanaan IMD sesuai SOP dan pemberian edukasi mengenai ASI eksklusif .