Dismenorea merupakan rasa nyeri yang muncul saat haid, terjadi sekitar waktu haid pada hari pertama atau kedua dan mencapai puncaknyapada 24 jam pertama. Pada dismenorea terjadi produksi prostaglandin yang berlebih menyebabkan kontraksi uterus yang kuat sehingga menimbulkan rasa nyeri yang dialami wanita. Penanganan dismenorea dapat terbagi dalam 2 kategori yaitu penanganan secara farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu penanganan dismenorea secara non-farmakologis yang dapat dilakukan yaitu menggunakan aromaterapi lavender melalui inhalasi dan massage. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas aromaterapi lavender melalui inhalasi dengan inhalasi dan massage untuk mengurangi dismenorea pada remaja. Desain penelitian ini adalah “Quasi experimen” dengan “pre-test dan post-test designs with two dengan dua perawatan perbandingan”. Penelitian dilakukan pada remaja putri di SMK Pasundan 3 Cimahi. Total sampel 52 responden diambil dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria. Lembar observasi yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri menggunakan penilaian numerik skala. Analisis penelitian menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui efektivitas dan uji Mann-Whitney untuk membandingakan keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata nyeri dismenorea setelah menggunakan aromaterapi lavender pada kelompok inhalasi dan kelompok inhalasi dan massage dengan nilai p 0,000