Dismenore adalah rasa sakit pada masa menstruasi yang cukup parah hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore bisa dirasakan beberapa hari sebelum menstruasi atau saat menstruasi dan biasanya berkurang saat pendarahan menstruasi mulai surut. Cara untuk mengurangi dismenore pada saat menstruasi terdapat dua terapi yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi salah satunya adalah dengan senam dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas senam dismenore terhadap penurunan dismenore. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pret test – post test design. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan sampel 33 responden. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi senam dismenore dan lembar skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Analisis penelitian univariat menggunakan nilai persentase, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian sebelum senam dismenore hampir seluruhnya nyeri ringan 28 (84,8%) dan sangat sedikit nyeri sedang 5 (15,2%), serta tidak nyeri (0%), nyeri berat (0%) dan nyeri sangat berat (0%). Sedangkan sesudah senam dismenore sebagian besar nyeri ringan 24 (72,7%), sangat sedikit tidak nyeri 8 (24,2%) dan sangat sedikit nyeri sedang 1 (3,0%), serta nyeri berat dan sangat berat (0%). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah senam dismeneore terhadap penurunan dismenore dengan (p-value 0,000). Disimpulkan terdapat efektivitas senam dismenore terhadap penurunan dismenore primer pada remaja putri kelas X dan XI di SMAN 1 Cililin. Diharapkan senam dismenore dapat menjadi metode alternatif untuk mengatasi dismenore dan responden dapat melakukan senam dismenore secara mandiri sesuai dengan prosedur untuk membantu mengurangi dismenore yang dirasakan.