Vulva adalah daerah yang sangat sensitif dan mudah terinfeksi selama menstruasi
karena kuman mudah masuk dan menyebabkan penyakit pada saluran reproduksi,
gangguan pada remaja saat menstruasi salah satunya adalah iritasi atau gatal di sekitar
vulva yang disebut pruritus vulva. Perilaku vulva hygiene diantaranya menjaga kebersihan
organ reproduksi khususnya daerah vagina. Perilaku vulva hygiene pada siswi di SMA
YAS Bandung kurang baik sementara fasilitas-fasilitas yang disediakan cukup
lengkap. Penyebab terjadinya pruritus vulva kebersihan organ genetalia, menggunakan
air besih saat mencuci vagina, kebersihan celana dalam, penggunaan pembalut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku vulva hygiene
selama menstruasi dengan kejadian pruritus vulva pada remaja. Jenis penelitian ini
menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi adalah 280
siswa yang telah menstruasi di SMA YAS Bandung dan sampel 165 siswa yang telah
menstruasi menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik analisis data untuk
univariat menggunakan persentase dan untuk bivariat menggunakan uji statistik Chi
square dengan hasil 0,05.Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki perilaku vulva hygiene yang baik sebanyak 111 (67,3%) dan hampir
sebagian responden mengalami pruritus vulva dari 113 remaja (58,5 %%). Berdasarkan
hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,281> α 0,05 yang artinya H0
diterima. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara vulva hygiene selama
menstruasi dengan terjadinya pruritus vulva pada siswa perempuan di SMA YAS di
Bandung. Diharapkan remaja putri khususnya siswi SMA YAS Bandung yang
mempunyai perilaku vulva hygiene yang kurang dapat mencari informasi tentang vulva
hygiene saat menstruasi dan pruritus vulva sehingga dapat melakukan pencegahan agar
terhindar dari pruritus vulva. Bagi tempat penelitian diharapkan kepada para guru
memberikan pelajaran yang berhubungan dengan perilaku vulva hygiene agar tidak
terjadi pruritus vulva