Hipertensi membunuh tanpa diketahui. Setiap tahunnya penderita hipertensi terus meningkat, diperkirakan tahun 2025 sebesar 1,5 miliar orang menderita hipertensi. Berdasarkan data dari layanan kesehatan di Puskesmas Kota Bandung tahun 2016 sampai 2017, hipertensi menduduki peringkat ke 3 paling tinggi dari 20 penyakit terbesar di Kota Bandung. Prevalensi menurut diagnosis dokter didapatkan hipertensi lebih banyak dialami oleh lansia. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah ialah dengan melakukan senam ergonomik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Panti Sosial Rehabilitas Lanjut Usia Ciparay. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan rancangan one grup pre and post test. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, lembar observasi, dan sphygmomanometer digital. Jumlah responden sebanyak 23 responden, senam ergonomik dilakukan sebanyak 3 kali berturut –turut selama 3 minggu. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum senam (pre test) dan setelah 30 menit sesudah senam (post test). Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata tekanan sistol sebelum senam sebesar 160.15 mmHg dan sesudah senam 140.05 mmHg, terjadi penurunan sebesar 20.1 mmHg. Tekanan diastol sebelum senam sebesar 96.28 mmHg dan sesudah senam 86.11 mmHg, terjadi penurunan sebesar 10.17 mmHg. Analisis data menggunakan Paired Sample T-Test terdapat pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan tekanan sistol p value = 0,000 dan tekanan diastol p value = 0,000 (p