ABSTRAK

Usaha peternakan hewan di Indonesia memiliki peluang yang menjanjikan, terutama usaha peternakan sapi. Meskipun sapi termasuk hewan ternak yang mudah untuk dipelihara, tapi banyak penyakit yang sering menyerang sapi. Selama ini peternak sapi kurang memperhatikan gejala-gejala penyakit yang terjadi pada tubuh sapi sehingga mengakibatkan terjangkitya penyakit menular antar sapi dan dapat berakibat kematian. Penyakit sapi juga dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan yang akan berakibat fatal pada manusia. Banyak peternak sapi belum memiliki pengetahuan yang lebih mengenai teknisi pemeliharaan sapi seperti kualitas mutu pakan, kandang sapi, dan penyakit sapi khususnya di koperasi KPSBU Lembang. Penegakkan untuk diagnosi awal adalah cara yang penting untuk menangani penyakit. Untuk itu diperlukan sistem pakar yang dapat memberikan pengetahuan yang dirancang untuk menyelesaikan masalah layaknya seorang pakar yang bekerja ditempat tersebut. Salah satu metode yang digunakan pada sistem pakar yaitu metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shafer merupakan teori matematika untuk membuktikan sebuah hipotesa berdasarkan fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal, yang berguna untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah atau bukti untuk mengkonkulasi kemungkinan dari peristiwa. Pada aplikasi sistem pakar, menggunakan 11 jenis penyakit yaitu Indigesti, Kekurangan Kalsium, LDA, RDA, Radang Kaki, Pink Eye, Cacingan, Radang Paru-paru, Ovarium Tidak Berfungsi, Radang Ambing, dan Masitis Klinis dengan 28 gejala. Dalam aplikasi sistem pakar ini menghasilkan diagnosa awal penyakit beserta cara pengobatan berdasarkan gejala memiliki nilai akurasi sebesar 100%.