ABSTRAK

Dengan bertambahnya usia, maka akan terjadi perubahan yang meliputi perubahan biologis, perubahan fisiologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Kualitas hidup pada lansia akan semakin menurun. Salah satu manfaat melakukan senam lansia yaitu meningkatkan kualitas hidup.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan senam lansia dengan kualitas hidup pada lansia di panti sosial rehabilitas lanjut usia Ciparay Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan Cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua lansia yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 69 lansia. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan pendekatan puposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner OPQOL-35 dan untuk frekuensi senam menggunakan observasi. Analisa data dengan persentase dan uji Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan Separuhnya responden (34,8%) tidak mengikuti senam, hampir separuhnya responden (30,4%) sering mengikuti senam, sebagian kecil responden (20,3%) jarang mengikuti senam, dan sebagian kecil responden lainnya (14,5%) selalu mengikuti senam. Sementara itu, Sebagian besar responden (71,0%) memiliki kualitas hidup sedang, sebagian kecil responden (18,8%) memiliki kualitas hidup buruk, sebagian kecil responden lainnya (8,7%) memiliki kualitas hidup baik, dan sebagian kecil responden lainnya (1,4%) memiliki kualitas hidup sangat buruk. Hasil uji statistik menunjukkan p-value sebesar 0,000. Nilai koefisien kontingensi (0,651) terdapat diantara 0,51-0,75, maka korelasi antara senam lansia terhadap kualitas hidup pada lansia di Panti Sosial Rehabilitas Lanjut Usia Ciparay Kabupaten Bandung termasuk kategori derajat asosiasi kuat. Sebagai perawat care giver diharapkan mampu meningkatkan penggunaan senam lansia sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah penurunan kualitas hidup dengan meningkatkan promosi dan mengajarkan senam lansia kepada masyarakat lansia.