Abstrak

Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu masalah atau penyebab
yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian bayi, adapun bayi
hidup karena BBLR dapat menganggu pertumbuhan anak dan dapat
menyebabkan kerusakan saraf, gangguan bicara, dan tingkat kecerdasan rendah.
Menurut World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa berat bayi lahir
rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir < 2500 gram dan
terlepas menurut usia kehamilan (WHO, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil
dengan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Babakan Sari Kota
Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan
pendekatan cross-sectional. Jumlah responden 36 ibu yang melahirkan dengan
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple accidental sampling.
Instrumen pada penelitian ini menggunakan data demografi dan data sekunder
yang diambil dari buku rekam medik responden. Analisa data dilakukan dengan
univariat dan bivariat. Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chisquare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47,2% ibu hamil mengalami KEK,
dan terdapat 41,7% ibu yang melahirkan bayi BBLR, kemudian pada ibu yang
mengalami KEK dan melahirkan bayi BBLR terdapat 7,1%. Hasil analisis uji chisquare menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara KEK dengan
BBLR di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung, dengan nilai p-value 0,000
(