Abstrak

Tide tide merupakan suatu bentuk pertunjukan tarian pergaulan dari Maluku Utara dimana
dalam pementasannya di tarikan secara berpasangan antara pria dan wanita, Pada umumnya
berjumlah 12 orang dengan iringan tradisional tifa, gong, dan biola. Biasanya tarian ini di
pentaskan pada acara tertentu baik bersifat adat maupun hiburan, tarian ini juga sering di
gunakan dalam acara penyambutan tamu penting dari luar daerah sebagai bentuk
penghormatan terhadap tamu tersebut. Namun, seiring berkembangnya jaman dan teknologi,
tarian tide tide sudah tidak mendapat perhatian dari masyarakat terkait unsur-unsur yang
mulai memudar dari tarian tide tide. Yaitu para seniman yang biasanya memainkan iringan
tradisional secara langsung mulai tergantikan dengan musik digital, hal ini dikhawatirkan
dapat mengurangi keaslian dari tarian Tide tide dan dapat mempengaruhi minat wisatawan
tarhadap Tide tide. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan unsur-unsur
seni tari, dan konsep daya tarik wisata yang terdapat dalam Tide tide. Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif dan menggunakan pendekatan etnografi. Data diperoleh dari hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kemudian diolah dengan cara reduksi,
penyajian, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa seni tari Tide tide memiliki unsur gerak, pola lantai,tata rias, tata busana, iringan,
perlengkapan (properti), dan tata pentas. Sebagai daya tarik wisata, seni tari Tide tide
memiliki daya tarik yang berupa keunikan, keaslian, keindahan, keanekaragaman, kebersihan,
keamanan, dan kemudahan.