Abstrak

Perayaan Hari Raya Idul Fitri identik dengan melakukan persiapan belanja Idul
Fitri. Namun, pada tahun ini masih sama seperti tahun kemarin Indonesia
khususnya masyarakat kota Bandung masih dihadapkan dengan pandemi Covid19. Di tahun kedua pandemi ini masyarakat kota Bandung masih tetap melakukan
belanja persiapan Idul Fitri padahal masyarakat dianjurkan untuk menaati
protokol kesehatan serta menjaga jarak. Masyarakat meyakini bahwa belanja
persiapan Idul Fitri sudah menjadi kearifan lokal. Maka dai itu, fokus penelitian
ini mengenai pengalaman masyarakat kota Bandung melakukan belanja persiapan
Idul Fitri ditahun kedua pandemi dikaji melalui perspektif kearifan lokal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman-pengalaman yang
dibangun masyarakat serta motif masyarakat melakukan belanja persiapan Idul
Fitri yang akan membentuk konsensus bersama. Adapun hal-hal yang akan digali
dalam penelitian yaitu mengenai konstruksi masyarakat kota Bandung mengenai
kearifan lokal, motif masyarakat Bandung masih melakukan belanja persiapan
lebaran, dan konsensus yang dibangun masyarakat kota Bandung dalam
melakukan belanja persiapan Idul Fitri di tahun kedua pandemi. Peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan subjek 7 orang
masyarakat kota Bandung yang terdiri dari 2 laki-laki dan 5 perempuan berbeda
usia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat kota Bandung
menkonstruksikan bahwa kearifan lokal merupakan kebiasaan yang tumbuh dan
berkembang di suatu kelompok atau daerah. Hasil yang kedua menunjukkan
masyarakat kota Bandung beranggapan bahwa belanja persiapan lebaran sudah
menjadi kebutuhan dan kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan maupun ditengah
pandemi saat ini. Hasil yang ketiga mengenai konsensus yang dibangun oleh
masyarakat kota Bandung menghasilkan proses pembentukan citra kearifan lokal
belanja persiapan Idul Fitri, peneliti menerapkan teori citra budaya oleh Walter
Lippman yang melibatkan empat komponen meliputi persepsi, kognisi, motivasi
dan sikap.