Abstrak

Dengan kebijakan otonomi daerah diharapkan pemerintah daerah dapat mengelola
daerahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki daerahnya. Pengelolaan keuangan
daerah yang baik akan meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah.
Indikator yang digunakan adalah rasio ketergantungan keuangan daerah. Penyebab
peningkatan belanja daerah terdapat faktor yang mendukung keberhasilan belanja
daerah diantaranya pendapatan asli daerah dan dana perimbangan. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah dan dana perimbangan
terhadap belanja daerah dan dampaknya terhadap kinerja keuangan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
verifikatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sampel penelitian
menggunakan data penelitian berupa LRA selama 10 periode yaitu tahun 2012-
2021 yang diperoleh dari BKAD Kabupaten Bandung. Metode statistik yang
digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah dan dana
perimbangan berpengaruh tidak signifikan terhadap belanja daerah, PAD dan dana
perimbangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, belanja daerah
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara simultan PAD,
dana perimbangan dan belanja daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.