Abstrak

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur atau bagian investasi terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti perusahaan. Oleh karena itu banyak sekali perusahaan yang mulai secara serius membangun dan mengembangkan sumber daya manusianya. Sehingga perusahan perlu menetapkan sebuah nilai karya hasil dari produktivitas karyawang dimana memiliki arti dalam meningkatkan performasi kerja karyawan dalam semua sektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh antara variabel Penetapan Upah Minimum Sektor Kabupaten (UMSK) (X1) dan Variabel Indevenden Kedua Produktivitas Karyawan (X2) terhadap satu variabel Terikat Performansi Kerja Karyawan (Y) dengan hipotesis H1 : Ada pengaruh secara parsial antara penetapan Upah Minimum Sektor Kabupaten (UMSK) (X1) terhadap performansi kerja karyawan (Y) Pada Perusahaan di Karawang. H2 :Ada pengaruh produktifitas karyawan (X2) terhadap performansi kerja Karyawan (Y) pada perusahaan di Kabupaten Karawang H3 : Ada pengaruh secara simultan antara Penetapan Upah Minimum Sektor Kabupaten (UMSK) (X1) terhadap performansi kerja karyawan (Y) pada Perusahaan di Kabupaten Karawang.
Dengan 172 responden sebagai sample penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif didapat kan hasil uji analisis. Dari hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS diperoleh nilai Sig. sebesar 0,000. Jika probabilitasnya (nilai sig) > 0.05 atau F hitung < F tabel maka H0 tidak ditolak. Keputusan yang diambil berdasarkan data diatas adalah H0 ditolak dan H1 diterima, Jika probabilitasnya (nilai sig) < 0.05 atau F hitung > F tabel maka H0 ditolak. Pada tabel 4.11 diatas nilai sig = 0.000 < 0.05, sehingga H0 ditolak. Pernyataan ini mengandung makna bahwa Penetapan UMSK (X1) dan Produktvitas Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Performansi Kerja (Y) secara Bersama-sama (simultan). Maka dapat diuraikan bahwa Penetapan UMSK dan Produktvitas Kerja pada Perusahaan Yang Termasuk Pada Sektor Di Karawang berpengaruh kepada Performansi Kerja Karyawan. Dengan demikian kedua faktor tersebut memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap Performansi Kerja Karyawan. Ketidakadaan salah satu faktor tersebut akan dapat mempengaruhi pencapaian Performansi Kerja Karyawan.