Abstrak

Transformasi digital industri / digitalisasi 4.0 dengan ciri khasnya yaitu penggunaan
basis teknologi internet dan digital database telah merambah di bidang pelayanan
kesehatan. Teknologi di bidang kesehatan memungkinkan seorang individu untuk
mendapatkan hidup yang lebih sehat, usia harapan hidup yang lebih panjang, dan
kehidupan yang lebih produktif. Dengan menyadari manfaat transformasi digital
tersebut, rumah sakit juga berinisiatif untuk mengadopsi transformasi digital ke
dalam SIMRS (e-Hospital) guna menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan yang
lebih baik. RS “X” sudah melaksanakan implementasi sistem e-Hospital sejak tahun
2012, termasuk instansi poliklinik rawat jalan. Namun dalam pelaksanaannya, sampai
saat ini masih terbatas pada layanan RME dan juga masih ditemui banyak tantangan
yang perlu dievaluasi, khususnya dari perspektif pemberi layanan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran dan analisa hambatan
dalam implementasi sistem e-Hospital, khususnya layanan RME di Poliklinik
Dermato-Venerologi (DV) RS “X” Bandung dari perspektif pemberi layanan.
Partisipan penelitian ditentukan berdasarkan teknik Non Random Purposive Sampling
yang meliputi 4 dokter pelaksana, 3 perawat, dan 2 staf administrasi. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan observasi alami (natural observation)
dan menggunakan instrumen kuesioner elektronik. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa implementasi sistem e-Hospital di Poliklinik DV RS “X” Bandung
masih belum berjalan optimal. Faktor-faktor hambatan yang paling sering ditemui
adalah faktor SDM & integrasi dengan persentase tertinggi (40%), disusul dengan
faktor material (34%).