Abstrak

Proses menua adalah proses terjadinya penurunan fungsi tubuh dari berbagai
sistem salah satunya pada sistem kardiovaskuler. Gangguan pada sistem
kardiovaskuler yang banyak terjadi pada lansia adalah hipertensi. Hipertensi
disebut silent killer dikarenakan pernyakit ini seringkali tanpa gejala yang bila
dibiarkan akan menyebabkan berbagai komplikasi. Untuk itu pengobatan secara
farmakologi dan nonfarmakologi diperlukan demi kesembuhan penderitanya.
Pengobatan secara farmakologi yaitu dengan pemberian obat antihipertensi.
Terapi farmakologi dapat ditunjang dengan terapi nonfarmakologi diantaranya
yaitu terapi herbal pemberian air rebusan daun salam. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dari pemberian air rebusan daun salam
terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Agustus-September 2023 di wilayah kerja Puskesmas Babakan Sari. Desain dalam
penelitian ini menggunakan Quasi –Eksperimental Pre-Post Test Design. Populasi
pada penelitian ini berjumlah 579 orang lansia hipertensi dengan jumlah sampel
30 responden lansia yang dipilih dengan teknik purposive sampling yang
selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok yakni 15 responden kelompok perlakuan
dan 15 responden kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini diantaranya Spygmomanometer digital, SOP pembuatan air rebusan daun
salam, dan lembar observasi tekanan darah dengan teknik analisa data
menggunakan Uji Paired T-Test dan ANCOVA. Hasil penelitian didapatkan nilai
rata-rata tekanan darah sebelum pemberian air rebusan daun salam pada kelompok
perlakuan 155,13/85,9 mmHg. Sesudah pemberian air rebusan daun salam
didapatkan hasil pada kelompok perlakuan 137,53/75,27 mmHg. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara pemberian air rebusan
daun salam terhadap penurunan darah pada lansia hipertensi di wilayah Kerja
Babakan Sari dengan nilai p Value sistolik sebesar 0,008 (p