Abstrak

Di Indonesia menurut data Riskesdas (2018) mengemukakan bahwa terdapat
peningkatan prevalensi remaja merokok dari 28,8% di tahun 2013 menjadi 29,3%
pada tahun 2018 dan jika hal ini dibiarkan akan terjadi kematian sebanyak 8 juta
kematian pada tahun 2030 akibat hasil dari tembakau termasuk yang disebabkan
oleh paparan asap rokok, penanganan untuk frekuensi meorkok tidak hanya
menggunakan terapi farmakologi melainkan terapi nonfarmakologi juga dapat di
gunakan untuk terapi frekuensi merokok salah satunya adalah terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT) terapi ini tidak hanya fokus pada dimensi
fisik melainkan juga dimensi spiritual yang membuat terapi SEFT ini lebih
powerfull dibandingkan dengan terapi non-farmakologi yang lain yang hanya
memperhatikan aspek dimensi fisik saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian terapi SEFT terhadap penurunan frekuensi
merokok pada remaja di SMK N 8 Kota Bandung tahun 2023. Desain pada
penelitian ini menggunakan one group pretest-postest design. dengan jumlah
populasi sebanyak 551 siswa dengan sampel siswa laki laki yang merokok di SMK
N 8 Kota Bandung sebanyak 29 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling Instrumen yang digunakan yaitu berupa
lembar kuesioner frekuensi merokok dan menggunakan Analisa data yaitu uji
Paired T-test. Hasil penelitian sebelum dilakukan terapi SEFT seluruhnya (100%)
atau 29 siswa laki-laki merupakan perokok sedang dan frekuensi merokok setelah
terapi seft dilakukan didapatkan sebagian besar ( 75,9%) atau 22 orang merupakan
perokok ringan. Hasil uji Paired T-test diperoleh nilai p= 0,000 (p < 0,05) yang
artinya terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan frekuensi merokok pada
remaja di SMK N 8 Kota Bandung. Saran bagi tempat peneliti melanjutkan terapi
sebagai program secara periodic bagi siswa maupun sekolah.