ABSTRAK

Dismenore adalah nyeri haid atau kram perut yang terasa sebelum atau selama
menstruasi, Prevalensi kejadian dismenore pada remaja putri usia belasan tahun
85%. Dismenore menjadi beban biologis bagi siswi dan mempengaruhi
produktivitas dalam pembelajaran ataupun aktivitas sehari-hari, serta berdampak
pada penurunan kualitas hidup siswi. penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenore pada remaja putri di SMA
Pasundan 7 Bandung diantaranya riwayat keluarga dismenore, usia menarche, lama
menstruasi, siklus menstruasi, status gizi (IMT), aktifitas fisik, dan tingkat stress.
Metode penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan desain cross-sectional
dengan sampel yang diambil berjumlah 162 siswi dari populasi berjumlah 273
siswi. Teknik sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Analisa
data dilakukan secara univariat menggunakan presentase dan bivariat menggunakan
uji rank-spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian dismenore pada
siswi mencapai 59,3% (96 siswi). Riwayat keluarga dismenore, siklus menstruasi
68 responden, aktivitas fisik 49 responden, Tingkat stress 100 responden diperoleh
nilai p = 0 ,000 (≤0,05), menunjukkan terdapat hubungan signifikan terhadap
kejadian dismenore pada siswi. Usia menarche, lama menstruasi, status gizi (IMT),
tidak menunjukkan hubungan signifikan terhadap kejadian dismenore dengan nilai
(P-value >0,05). Kesimpulan dari penelitian ini riwayat keluarga, siklus
menstruasi, aktifitas fisik, tingkat stress merupakan faktor yang mempengaruhi
terjadinya dismenore pada siswi SMA Pasundan 7 Bandung. Disarankan Lebih
ditingkatkan kembali dalam program PIK-R dan P2R mengenai pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi secara khusus membahas terkait menstruasi,
Mencakup fisiologi dari menstruasi, patologi, perhitungan siklus menstruasi,
keluhan dismenorea primer, faktor risiko dan penanggulangan keluhan dismenore,
sehingga responden mempunyai koping lebih baik.
Kata kunci : Dismenore, Faktor-faktor, Remaja putri