ABSTRAK

Perilaku merokok diartikan sebagai tindakan menghisap rokok yang dibungkus
kertas dan membakarnya hingga menghasilkan asap. Asap rokok yang dihirup
melalui mulut disebut asap mainstream dan asap yang keluar dari ujung rokok
disebut asap sidestream. Asap ini dapat terhirup oleh orang sekitar yang dapat
berdampak menjadi perokok pasif. Ada berbagai terapi yang dapat digunakan
untuk mengubah kebiasaan merokok, antara lain Spiritual Emotional Freedom
Therapy (SEFT), berhenti merokok, hipnoterapi, terapi komplementer, akupresur,
Teknik Penyembuhan Utama (MHT), terapi pengganti nikotin, dan lain-lain, salah
satunya adalah terapi Cognitive Behavior Therapy (CBT) yang digunakan untuk
menambah dan mengubah pikiran negatif agar berperilaku baik dengan cara terapi
yang menyenangkan, membangun suasana antusias selama menjalani terapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh terapi CBT terhadap perilaku
merokok siswa SMK PU Negeri Bandung. Penelitian ini menggunakan desain
quasi eksperimen berupa one group pretest-posttest design dengan populasi
sebanyak 60 responden dan sampel sebanyak 10 responden yang diperoleh dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan instrumen penelitian berupa
angket. Analisis data pada univariat penelitian ini menemukan bahwa hampir
seluruh responden (90%) atau 9 responden berusia di bawah 18 tahun, hampir
seluruhnya (70%) atau 7 responden memiliki uang jajan kurang dari 20.000,
hampir seluruhnya (80%) atau 8 responden memiliki orang tua yang merokok dan
seluruhnya (100%) atau 10 responden mempunyai teman yang merokok, sebagian
besar (70%) atau 7 responden membeli sebungkus rokok, dan seluruh (100%) atau
10 responden berada pada tingkat perilaku merokok sedang. Uji wilcoxon
digunakan dalam analisis bivariat, dan hasilnya menunjukkan terdapat pengaruh
terapi CBT terhadap perilaku merokok siswa SMK PU Negeri Bandung dengan
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,005. Disarankan agar sekolah mengadakan
sesi konseling untuk membantu siswa mengelola pengetahuan dan perilakunya
agar terhindar dari berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi dalam
pergaulan dan kehidupan remaja. Disarankan juga untuk membuat program
edukasi bagi orang tua tentang topik-topik seperti perilaku merokok, hubungan
dengan anak, dan perilaku menyimpang anak.
Kata kunci : Cognitive Behavior Therapy (CBT), Perilaku merokok, Remaja perokok