ABSTRAK

Penderita hipertensi sering mengalami gangguan tidur yang dapat
memperburuk kondisi kesehatan mereka. Terapi relaksasi otot progresif
selama 2 minggu telah terbukti efektif sebagai intervensi non-farmakologis
untuk meningkatkan kualitas tidur, karena teknik ini membantu tubuh
mencapai kondisi relaksasi dan menciptakan sensasi nyaman yang
mendukung untuk tidur. Penitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur lansia hipertensi di UPT
Puskesmas Babakan Sari rw 14 kiacacondong kota bandung. Dengan metode
penelitian quasy-experimental one grup pre-post test dengan purposif
sampling berdasarkan kriteria eklusi-inklusi terdapat 14 responden secara
langsung dari 117 responden. Untuk instrumen pengukuran kualitas tidur itu
sendiri menggunakan kuesioner PSQI (pittsburgh sleep quality index)
selanjutnya dengan SOP relaksasi otot progresif. Setelah itu terdapat dua
analisa data ialah analisa univariat distribusi frekuensi dan bivariat uji hasil
Kolmogorov-Smirnov dengan hasil univariat distribusi frekuensi bernilai
sebagian besar (78,6%) 11 orang berkualitas tidur baik lalu sebagian kecil
(21,4%) 3 orang berkualitas tidur buruk, sedangkan bivariat menggunakan
Kolmogorov-Smirnov nilai baik sebelum dan setelah perlakuan memiliki
nilai Asymp. Sig > α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa skor baik
sebelum dan setelah perlakuan adalah berdistribusi normal. Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh relaksasi otot progresif terhadap
kualitas tidur rw 14 Babakan Sari Kota Bandung. Untuk saran ini kepada
para lansia hipertensi untuk terus melakukan relakasasi otot progresif yang
sudah dilakukan secara rajin di setiap minggunya agar kualitas tidurnya terus
terjaga dan tekanan darahnya terkontrol .
Kata Kunci : hipertensi, Kualitas tidur, otot progresif