Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kinerja insulin atau kedua-duanya. Kejadian komplikasi akibat DM adalah 57,9% atau 5 orang yang menderita DM terdapat 3 orang yang mengalami komplikasi. Melalui manajemen diri yang mencakup pengaturan pola makan, aktivitas fisik, pengontrolan kadar gula darah, pengaturan obat, dan perawatan kaki sangat di perlukan untuk menurunkan resiko terjadinya komplikasi pada penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan Manajemen Diri pasien DM tipe 2 di UPT Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Desain penelitian adalah cross sectional, jumlah sampel 76 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner pengetahuan DM (DKQ), kuesioner dukungan keluarga (DSSQ-Family), dan kuesioner manajemen diri (DSMQ). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan manajemen diri DM (r 0,017, p-value 0,088), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan manajemen diri DM (r 0,092, p-value 0,092), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan manajemen diri DM (r 0,164, p-value 0,157), terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita DM dengan manajemen diri DM (r-465, p-value 0,000), terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan manajemen diri DM (r 079, p-value 0,000) dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri DM (r 0,67, p-value 0,000). Faktor-faktor yang berhubungan dengan manajemen diri DM yaitu lama menderita DM, pengetahuan, dan dukungan keluarga sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan manajemen diri DM yaitu usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Diharapkan bagi instansi kesehatan untuk lebih menekankan pada penderita DM tipe 2 dan keluarga untuk memperhatiakan pengendalian kontrol gula darah melalui edukasi tentang manajemen diri DM.