Waktu tanggap merupakan kecepatan penanganan pasien dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya pasien gawat darurat yang menyatakan lama mendapat penanganan dan dibiarkan menunggu dengan kondisi yang tidak nyaman karena nyeri dan keletihan sehingga menyebabkan meningkatnya kecemasan saat berada di ruang gawat darurat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan waktu tanggap perawat dengan tingkat kecemasan pasien ketegori Australian Triage Scale 3, 4, dan 5 di RSUD Lembang. Desain penelitian yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional, populasi yaitu semua pasien IGD yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian ini 66 responden yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) dan lembar observasi waktu tanggap, dan analisa univariat menggunakan P=(F/N) x 100%. Hasil penelitian uji statistik menggunakan uji Spearman pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05), maka didapatkan nilai p = 0,000. Ini berarti bahwa nilai p < α (0,05) sehingga waktu tanggap sesuai 72,7% dan tidak mengalami kecemasan 53,0 %. Dengan demikian terdapat hubungan antara waktu tanggap perawat dengan tingkat kecemasan pasien ketegori triase ATS 3,4 dan 5 di IGD RSUD Lembang. Saran lebih ditingkatkan waktu tanggap melalui upaya peningkatan SDM, sarana prasarana dan manajemen yang ada agar tercapainya kualitas pelayanan yang bermutu sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal dan pasien bisa merasa lebih tenang dan kecemasan pasien dapat menurun selama berada di IGD.