ABSTRAK¬
Penelitian ini didasari atas keingintahuan terciptanya pemetaan basis wilayah kemenangan antar kandidat yang selalu terjadi pasca pemilihan presiden. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan preferensi politik masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Pilpres 2019. Untuk menjawab penelitian tersebut, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan studi kasus, studi yang berfokus melihat keunikan suatu fenomena dari realitas sosial dengan menggunakan pendekatan teori empati dan homofili serta teori tindakan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor kecenderungan politik antara masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada masyarakat Jawa Barat, faktor utama dalam melakukan partisipasi politik pada Pilpres 2019 adalah keinginan adanya perubahan di bidang ekonomi. Sedangkan kecenderungan utama pada masyarakat Jawa Tengah lebih melihat dari aspek figur tokoh pemimpin. Meski aspek agama juga masih menjadi pertimbangan utama bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut, namun masyarakat Jawa Tengah kurang memiliki kecenderungan untuk mendukung partai politik berbasis islam. Sedangkan masyarakat Jawa Barat yang memiliki karakteristik religius, selain memberikan penilaian bahwa seorang pemimpin harus sesuai dengan nilai-nilai agama islam, kecenderungan politik nya pun didorong dengan memberikan dukungan kepada partai politik berbasis islam. Kesimpulannya adalah preferensi politik masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah memiliki perbedaan yang didasari atas kepentingan dan kepercayaan masing-masing individu.

Keywords: Preferensi politik, Pilpres 2019, Partisipasi Politik, Jawa Barat, Jawa Tengah