ABSTRAK
Indonesia adalah negara di kawasan Asia Pasifik yang memiliki risiko bencana
terbesar kedua di wilayah ini. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa kesiapsiagaan bencana
merupakan salah satu faktor kunci penanggulangan bencana dalam situasi dimana
terdapat potensi bencana. Kesiapsiagaan merupakan rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana sekaligus mengurangi angka morbiditas dan
mortalitas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan dalam bencana
banjir salah satunya adalah karakteristik individu (usia, lama kerja, pengalaman dan
pengalaman bencana sebelumnya di lokasi evakuasi ). Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik individu perawat pusat
kesehatan masyarakat dan tingkat kesiapsiagaan bencana mereka, dan juga untuk
menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasi deskriptif dengan
kuesioner yang dilaporkan sendiri digunakan untuk mengumpulkan data. Sebanyak 46
responden dipilih menggunakan metode total sampling dari delapan puskesmas yang
rawan banjir di Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari
setengah perawat pusat kesehatan masyarakat memiliki kesiapan sedang (78,3%) dan
sebagian kecil dari mereka memiliki kesiapan yang tinggi (21,7%). Hubungan yang
signifikan ditemukan antara usia dan kesiapsiagaan bencana. (p = 0,037) dan lama
kerja dengan kesiagaan bencana (p = 0,027). Perawat pusat kesehatan masyarakat
menyarankan untuk memperbaiki tingkat kesiapsiagaan bencana guna mengurangi
angka morbiditas dan mortalitas dengan memberikan pelatihan dan edukasi tentang
kesiapsiagaan bencana bagi perawat muda yang belum berpengalaman untuk
menghadapi banjir.
Kata Kunci : Karakteristik Individu, Kesiapsiagaan Perawat Puskesmas,
Banjir.