ABSTRAK
Homoseksual merupakan perilaku penyimpangan sesama jenis yang hadir dari gangguan orientasi
seksual seseorang. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya homoseksual yaitu faktor internal
yang meliputi, faktor genetik dan faktor pola asuh keluarga dan juga faktor eksternal yang
meliputi pengalaman traumatik, komunikasi keluarga tidak efektif, dampak perceraian orang tua,
pembentukan pribadi homoseksual dan faktor pergaulan. Berdasarkan data yang didapat menurut
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Bandung diketahui bahwa 1,2 juta laki laki di kota Bandung 2000 diantaranya bertindak sebagai
homoseksual dan wanita kurang lebih 300-375 diantaranya memiliki orientasi seks sesama jenis.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
homoseksual pada remaja di lapangan Tegalega Kota Bandung. Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah remaja yang berperilaku sebagai homoseksual di
lapangan Tegalega kota Bandung sebanyak 113 responden dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan random sampling. Pengambilan data diperoleh dengan kuesioner. Teknik analisa
data menggunakan persentase. Hasil persentase yang didapat diketahui bahwa faktor internal
dengan pola asuh orang tua demokratis 12,4%, pola asuh otoriter 33,6%, dan pola asuh permisif
54%. Sedangkan hasil yang didapat dari pola asuh eksternal lebih dari setengahnya responden
62% memilih karena pengalaman traumatik, kurang dari setengahnya responden 46% memilih
karena faktor pergaulan, kurang dari setengahnya responden 36% karena dampak broken home,
sebagian kecil 23% memilih karena pembentukan pribadinya, sebagian kecil responden 19%
memilih karena faktor komunikasi keluarga yang tidak efektif. Kesimpulan dari hasil penelitian
ini diketahui bahwa faktor internal dengan pola asuh permisif 54% dan faktor eksternal
pengalaman traumatik 62% yang sangat mempengaruhi. Keluarga sangat berperan penting dalam
pertumbuhan anak dalam masa remaja. Saran dari hasil penelitian ini khususnya masyarakat dan
keluarga dapat membina hubungan yang harmonis antar anggota keluarga sebagai tindakan
preventif bagi anak untuk tidak melakukan kenakalan pada tahap tumbuh kembang.
Kata kunci : homoseksual, perilaku, remaja