Kepercayaan diri disabilitas merupakan atribut yang berharga pada diri seseorang dalam kehidupan masyarakat khususnya pada penyandang tunadaksa. Kepercayaan diri seseorang sering ditunjukan pada penampilan fisik yang menonjol. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa banyak orang akan berusaha membangun kepercayaan diri dengan memberikan perhatian kepada kondisi fisik. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri pada penyandang tunadaksa yaitu faktor konsep diri, faktor harga diri, pendidikan, pengalaman hidup, pola asuh, kematangan usia, jenis kelamin dan penampilan fisik. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan mengenai diri sendiri dapat bersifat psikis, sosial dan fisik yang dapat berkembang menjadi konsep diri positif dan negatif. Sehingga konsep diri mempunyai peran penting dalam meningkatkan kepercayaan diri seorang tunadaksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan kepercayaan diri pada atlet tunadaksa di NPCI Kota Bandung. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah atlet tunadaksa berjumlah 64, sampel penelitian ditentukan dengan teknik total sampling yaitu semua populasi 64 atlet tunadaksa dijadikan responden. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner konsep diri dan kepercayaan diri. Metode analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan Spearman Rank. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi sebesar r= 0.025 dan p = 0,844 (p>0,05). Maka tidak terdapat hubungan antara konsep diri dengan kepercayaan diri pada atlet tunadaksa di NPCI Kota Bandung dengan tingkat hubungan sangat lemah. Dapat dikatakan bahwa variabel konsep diri kurang berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan kemungkinan ada faktor lain yang mempengaruhi tingginya kepercayaan diri. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan gambaran untuk menambah informasi dan pengetahuan mengenai konsep diri dan kepercayaan diri pada atlet tunadaksa.