Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Stress akan berpengaruh terhadap fluktuasi glukosa darah meskipun telah diupayakan diet, latihan fisik maupun pemakaian obat- obatan dengan secermat mungkin. Keharusan pasien Diabetes Melitus mengubah pola hidupnya agar gula darah dalam tubuh tetap terkendali dapat mengakibatkan mereka rentan terhadap stres, karena stres akan terjadi apabila seseorang merasakan adanya ketidaksesuaian antara sumber daya yang dimiliki dengan tuntutan situasi yang harus dijalankan ketika tuntutan situasi dirasakan berbeda dangan situasi sebelumnya dan terlalu berat maka stres akan terjadi.Tujuan: Mengetahui Pengaruh tingkat stress terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Babakan sari. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner PSS (Perceived Stress scale) dan alat GCU (Glucosa Cholesterol Uric Acid). Populasi dalam penelitian ini 133 orang, sampel pada pasien diabetes melitus tipe II dengan jumlah 60 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Nilai tingkat stress sedang yaitu 63,3%, pada 38 responden, dan nilai kadar gula darah buruk yaitu 65,0 % pada 39 responden. Hasil Uji regresi menunjukan tingkat stress