Abstrak

Child abuse perlakuan salah yang dilakukan kepada anak dan berdampak kepada segi
emosional, sosial, fisik, seksual dan bahkan bisa berdampak kepada kematian. Tujuan
penelitian untuk mengetahui faktor yg berhubungan dengan kejadian child abuse pada remaja
di SMK PELITA 2 Bandung. Jenis metode penelitian ini menggunakan korelasi, pendekatan
cross-sectional, populasi penelitian semua siswa/i SMK PELITA 2 Bandung berjumlah 83
murid. Sampel penelitian ini adalah siswa/i SMK PELITA 2 Bandung dengan jumlah 43
responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen
penelitian ini dari Balkan Epidemiological Study on Child Abuse&Neglect (BECAN). Analisa
data univariat disajikan dalam bentuk presentase dan analisa bivariat menggunakan uji
Spearman-Rank. Hasil penelitian pada kejadian child abuse diperoleh sebagian besar
responden mengalami kekerasan emosional 20 (43,20%) anak mengalami, kekerasan sosial 19
(43,24%) anak mengalami, kekerasan fisik 14 (37,21%) anak mengalami, dan kekerasan
seksual 0 anak mengalami. Hasil statistik pada pekerjaan dengan kejadian child abuse
diperoleh nilai p-value 0.738 dengan nilai alpha ɑ > 0.05, Nilai koefisien korelasi didapatkan
hasil 0.053 Hasil statistik pada status pendidikan dengan kejadian child abuse diperoleh nilai
p-value 0.015 dengan nilai alpha ɑ < 0.05. Hasil statistik pada status ekonomi dengan kejadian
child abuse diperoleh nilai p-value 0.226 dengan nilai alpha ɑ > 0.05. Hasil statistik pada
kekerasan antar generasi dengan kejadian child abuse diperoleh nilai p-value 0.004 dengan
nilai alpha ɑ < 0.05. Hasil statistik pada perceraian dengan kasus child abuse diperoleh nilai pvalue 0.866 dengan nilai alpha ɑ > 0.05. Kesimpulan penelitian yang memiliki hubungan yaitu:
Pendidikan dan kekerasan antar generasi. sedangkan faktor yang tidak memiliki hubungan:
Pekerjaan, perceraian dan ekonomi. Saran untuk remaja dan masyarakat atau orang dewasa
disekitar anak agar melakukan pencegahan kejadian child abuse dengan membuka wawasan
seluas-luasnya, dan sebagai bahan pertimbangan agar mengetahui faktor yang berhubungan
dengan kejadian child abuse pada remaja, dan terhindar dari child abuse.