ABSTRAK
Sampah adalah masalah yang belum pernah tertangani secara tuntas di komunitas perkotaan besar,
seperti kota besar Bandung. Banyak cara paling sederhana yang dilakukan oleh otoritas publik untuk
membedakan masalah sampah melalui program yang menggunakan pemborosan, misalnya memisahkan
jenis sampah organik dan jenis sampah nonorganik melalui program 3R hingga penanganan sampah
ekologis.[1] program tersebut telah dilakukan, masih terdapat permasalahan mengenai sampah yang
tidak sesuai dengan apa yang umumnya diantisipasi oleh masyarakat setempat, karena cukup hanya
dengan upaya yang dilakukan oleh otoritas publik namun juga perhatian dari masing-masing
masyarakat.[2] Sesuai dengan hadirnya pendidikan dilingkungan sejak awal, pemanfaatan game sebagai
wahana penyampaian data sangat berhasil. Dimana penekanan pada persepsi bergerak dengan cara yang
menarik sehingga membuat anak senang dan lebih tanggap terhadap data yang disampaikan melalui
permainan. Ini diterapkan melalui game instruktif karena memiliki kualitas interaktivitas dan koneksi
yang tinggi antara klien dan dunia game.[3] memungkinkan klien untuk merasa seolah-olah mereka
langsung berada di dunia game