Abstrak

Pandemi Covid-19 telah merubah kebiasaan interaksi sosial menjadi sangat terbatas.
Semenjak diberlakukannya Larangan Mudik, kegiatan halal bihalal di Hari Idul Fitri
berlangsung dalam situasi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana pemanfaatan teknologi komunikasi pada masyarakat perantau yang
dilakukan sebagai wujud penyesuaian ditengah pandemi Covid-19. Serta untuk
menjawab tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan studi kasus kualitatif dengan
teknik pengumpulan data purposive sampling yang meliputi 3 informan berstatus
sebagai perantau, tidak melakukan kegiatan mudik namun tetap melakukan kegiatan
halal bihalal secara virtual dengan menggunakan pemanfaatan teknologi komunikasi.
Penelitian ini menggunakan teori determinasi teknologi, untuk membuktikan bahwa
secara nyata teknologi mampu membawa perubahan yang sangat besar terhadap segala
bentuk aktivitas manusia dengan menggunakan cara cara yang baru. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa kemanpuan untuk dapat menyesuaikan dengan situasi yang tengah
terjadi, sangatlah penting dimiliki oleh setiap orang agar proses komunikasi, tetap dapat
dilakukan walaupun terdapat jarak sosial didalamnya.