Abstrak

Lansia merupakan individu yang berada di akhir tahap kehidupan manusia, yang mana proses
kemunduran lebih dominan terjadi dibanding dengan kemajuan. Kualitas tidur yang buruk dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, motivasi, aktivitas fisik, diet, kebudayaan,
komsumsi alkohol, merokok, gaya hidup, dan penyakit. Aktivitas fisik secara teratur pada lansia
seperti membersihkan rumah, melakukan senam fisik dan lain-lain dapat merangsang penurunan
aktivitas saraf simpatis dan peningkatan aktivitas para simpatis yang berakibat pada penurunan
hormon adrenalin, norepinefrin dan katekolamin sehingga membantu pemenuhan kualitas tidur
pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan aktivitas fisik dengan
kualitas tidur pada lansia. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian studi cross
sectional. Populasi penelitian ini seluruh lansia yang berada di Panti Tresna Werda Kecamatan
Ciparay Kabupaten Bandung. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 50 responden kriteria insklusi
pada pada penelitian ini lansia yang bersedia menjadi responden dan kriteria eklusi pada penelitian
ini lansia yang tidak bersedia menjadi responden, lansia yang bedrest, lansia yang demensia
dengan teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner PASE untuk mengukur aktivitas fisik dan
kuesioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur. Analisa data menggunakan rumus distribusi
frekuensi dan spearman rank. Hasil penelitian ini didapatkan dari 50 responden 47 (94.0%) lansia
memiliki aktivitas fisik kurang, 48 (96.0%) lansia memiliki kualitas tidur buruk. Penelitian ini
menunjukkan hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di
Panti Tresna Werda Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung (ρ = 0.002, r = 0.429). Oleh sebab
itu, sangat penting adanya program/kegiatan aktivitas fisik terstruktur untuk lansia di Panti Tresna
Werda Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.