Abstrak

Profesionalisme dan kualitas Sumber Daya Manusia dapat diukur, maka perlu dilakukan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja karyawan dalam organisasi merupakan hal yang sangat penting karena akan bermanfaat untuk mengetahui efektifitas organisasi sehingga tujuan organisasi tersebut akan tercapai. Dalam membentuk sebuh kinerja yang baik dibutuhkan sebuah pengorganisasian yang baik yang memiliki sebuah budaya kerja. Dalam merangsang budaya kerja diperlukan sebuah kompensasi agar dapat merangsang peningkatan kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel budaya kerja dan kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan dengan menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan jumlah populasi 507 orang yang di ambil menggunakan rumus slovin dalam mengetahui jumlag minimal 224 responden. Dengan pengujian hipotesis serta analisis data. Didapatkan r hitung > r tabel dengan nilai sig.0.005 dengan tingkat keakuratan 95%. Diperoleh dari hasil uji analisis SPSS nilai t hitung yang diperoleh menunjukan adanya pengaruh variabel budaya kerja terhadap variabel Kinerja sebesar 3,826 artinya adanya dimensi dan indikator-indikator pada variable budaya kerja yang dapat meningkatkan dan mempengaruhi nilai pada dimensi yang ada di variable Kinerja. Nilai t tabel adalah 1,66, sehingga didapatkan nilai t hitung > t tabel pada variabel budaya kerja dan kompensasi. Sedangkan hasil Uji F didapat nilai Sig. sebesar 0,000. Jika probabilitasnya (nilai sig) > 0.05 atau F hitung < F tabel maka H0 tidak ditolak. Keputusan yang diambil berdasarkan data diatas adalah H0 ditolak dan H1 diterima, Jika probabilitasnya (nilai sig) < 0.05 atau F hitung > F tabel maka H0 ditolak. Jika nilai sig = 0.000 < 0.05, sehingga H0 ditolak. Pernyataan ini mengandung makna bahwa budaya kerja (X1) dan kompensasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y) secara Bersama-sama (simultan).