ABSTRAK

Pendapatan terbesar yang diterima negara bersumber dari pajak. Pajak digunakan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara, Oleh
karena itu pemerintah berupaya untuk terus meningkatkan jumlah penerimaan pajak
setiap tahunnya. Namun pada kenyataannya masih terdapat wajib pajak yang tidak
patuh dalam membayar pajak dan terdapat wajib pajak yang berusaha untuk
mengurangi jumlah pajak yang seharusnya meraka bayar dengan cara melakukan
penggelapan pajak. Penggelapan pajak adalah suatu usaha meringkankan beban
pajak dengan cara melanggar undang-undang yang berlaku. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Self Assessment System,
Modernisasi Perpajakan, Pemahaman Perpajakan dan Sanksi Pajak Terhadap
Penggelapan Pajak di KPP Pratama Bandung Cibeunying. Teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
verifikatif. Data yang diperoleh berasal dari kuesioner yang diisi oleh Wajib Pajak
Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Cibeunying. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Self Assement System, Pemahaman Perpajakan dan Sanksi
Pajak mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap penggelapan pajak.
Sedangkan Modernisasi perpajakan berpengaruh tidak signifikan terhadap
penggelapan pajak. Secara simultan Self Assessment System, Modernisasi
Perpajakan, Pemahaman Perpajakan dan Sanksi Pajak berpengaruh signifikan
terhadap penggelapan pajak di KPP Pratama Bandung Cibeunying.
Kata kunci: Self Assessement system, Modernisasi Perpajakan, Pemahaman
Perpajakan, Sanksi Pajak